Tornado besar ditemukan di matahari

Posted on
Pengarang: Laura McKinney
Tanggal Pembuatan: 10 April 2021
Tanggal Pembaruan: 1 Juli 2024
Anonim
Dikira Editan !! Dari Bulan Jatuh Hingga Tornado Es , Fenomena Alam Aneh Yang Jarang Terjadi !!
Video: Dikira Editan !! Dari Bulan Jatuh Hingga Tornado Es , Fenomena Alam Aneh Yang Jarang Terjadi !!

Atmosfer matahari dapat menghasilkan tornado surya yang beberapa kali selebar Bumi. Ini film pertama dari satu film.


Atmosfer matahari dapat menghasilkan tornado besar yang beberapa kali selebar Bumi.

ukuran = "(max-width: 300px) 100vw, 300px" />

Ini adalah film pertama dari salah satu tornado surya semacam itu, yang diamati pada 25 September 2011, menggunakan teleskop Atmospheric Imaging Assembly (AIA) di atas satelit Solar Dynamic Observatory (SDO). Film ini dipresentasikan pada Pertemuan Astronomi Nasional 2012 di Manchester pada 29 Maret 2012.

Teleskop AIA melihat gas super panas sebesar 50.000 hingga 2.000.000 Kelvin - sekitar 90.000 hingga 35.000.000 Fahrenheit - tersedot dan berputar ke atmosfer yang tinggi.

Kecepatan gas tornado di bumi ini dapat mencapai 150 km per jam. Tetapi gas panas di tornado surya memiliki kecepatan setinggi 300.000 km per jam.

Tornado sering terjadi pada akar ejeksi massa koron yang besar, kata para peneliti. Saat menuju ke Bumi, ejeksi massa koronal ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada lingkungan ruang Bumi, satelit, bahkan mematikan jaringan listrik.


Kredit: Xing Li, Huw Morgan, Drew Leonard - Solar Dynamic Observatory

Tornado surya menyeret medan magnet dan arus listrik ke atmosfer yang tinggi. Ada kemungkinan bahwa medan magnet dan arus memainkan peran kunci dalam menggerakkan ejeksi massa koronal.

Huw Morgan, salah satu penemu tornado matahari, mengatakan:

Tornado yang unik dan spektakuler ini harus berperan dalam memicu badai matahari global.

Intinya: Film pertama tentang tornado matahari besar dipresentasikan pada Pertemuan Astronomi Nasional 2012 pada tanggal 29 Maret 2012. Tornado itu diamati pada tanggal 25 September 2011, menggunakan teleskop Atmospheric Imaging Assembly (AIA) di atas kapal Solar Dynamic Satelit Observatory (SDO).