Para ilmuwan melacak gunung es raksasa baru

Posted on
Pengarang: Peter Berry
Tanggal Pembuatan: 20 Agustus 2021
Tanggal Pembaruan: 6 Boleh 2024
Anonim
Gunung Es Raksasa di Antartika Pecah dari Lapisan Es Kutub Selatan
Video: Gunung Es Raksasa di Antartika Pecah dari Lapisan Es Kutub Selatan

Para ahli menyaksikan gunung es besar yang memisahkan dari benua Antartika. Kira-kira seukuran Manhattan, gunung es bisa mengancam jalur pelayaran.


Gambar MODIS ini diambil oleh satelit Aqua NASA pada 10 November 2013, menunjukkan gunung es yang merupakan bagian dari Gletser Pulau Pine dan sekarang terpisah dari benua Antartika. Apa yang tampaknya menjadi titik koneksi di bagian kiri atas gunung es sebenarnya adalah puing-puing es yang mengambang di air. Gunung es diperkirakan berukuran 21 mil kali 12 mil (35 km kali 20 km). Kredit gambar: NASA

Profesor Grant Bigg, dari Departemen Geografi Universitas Sheffield, memimpin proyek untuk memantau pergerakan dan pencairan gunung es, yang baru-baru ini terputus dari Pine Island Glacier. Tim ini bekerja untuk memprediksi kemungkinan jalurnya dan dampak lingkungannya.

"Pergerakannya saat ini tidak menimbulkan masalah lingkungan, namun gunung es raksasa sebelumnya dari lokasi ini akhirnya memasuki Atlantik Selatan dan jika ini terjadi berpotensi menimbulkan bahaya bagi kapal," kata Grant.


“Jika gunung es tetap berada di sekitar pantai Antartika, ia akan meleleh perlahan dan pada akhirnya akan menambahkan banyak air tawar yang tetap berada di arus pantai, mengubah kepadatan dan mempengaruhi kecepatan arus.

"Demikian pula, jika bergerak ke utara itu akan meleleh lebih cepat tetapi bisa mengubah tingkat terbalik saat ini karena dapat membuat tutup air tawar di atas air laut yang lebih padat."

Grant mengatakan gunung es itu tidak cukup besar untuk memiliki dampak besar, tetapi bisa berdampak. "Jika peristiwa ini menjadi lebih umum, akan ada penumpukan air tawar yang bisa memiliki efek abadi," tambahnya.

Proyek enam bulan, yang telah didanai oleh National Research Research Council (NERC), sedang dipimpin oleh Robert Marsh, dari University of Southampton.

Pekerjaan mereka diharapkan tidak hanya memberikan peringatan tepat waktu tentang konsekuensi dari pelepasan gunung es ke industri perkapalan tetapi juga menguji teknik yang di masa depan dapat digunakan oleh layanan peringatan bahaya es.


Via Futurity.org