Mengapa olahraga memperlambat kehilangan memori pada Alzheimer

Posted on
Pengarang: Randy Alexander
Tanggal Pembuatan: 4 April 2021
Tanggal Pembaruan: 16 Boleh 2024
Anonim
Penyebab Penyakit Alzheimer
Video: Penyebab Penyakit Alzheimer

Hormon stres yang dihasilkan selama olahraga sedang dapat melindungi otak dari perubahan ingatan yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer.


Kredit foto: Shutterstock

Semakin ada bukti bahwa aktivitas fisik dan mental dapat mengurangi peluang orang untuk mengembangkan penyakit atau dapat memperlambat perkembangannya, tetapi sampai sekarang belum jelas bagaimana ini terjadi.

Baca studi aslinya

Sebuah tim peneliti, yang dipimpin oleh Marie-Christine Pardon di School of Biomedical Sciences, menemukan bahwa hormon stres CRF — atau faktor pelepas kortikotropin — mungkin memiliki efek perlindungan pada otak dari perubahan ingatan yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer.

CRF paling terkait dengan menghasilkan stres dan ditemukan pada tingkat tinggi pada orang yang mengalami beberapa bentuk kecemasan dan penyakit depresi. Namun, kadar CRF yang normal bermanfaat bagi otak, menjaga kemampuan mental tetap tajam dan membantu kelangsungan hidup sel-sel saraf.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan penyakit Alzheimer memiliki tingkat CRF yang berkurang.

Para peneliti menggunakan obat eksperimental untuk mencegah hormon mengikat ke reseptor otak yang disebut CRFR1 pada tikus dengan penyakit Alzheimer yang bebas dari gangguan memori, sehingga menghalangi efek hormon.


Mereka menemukan bahwa tikus memiliki respon stres yang abnormal dengan berkurangnya kecemasan tetapi peningkatan penghambatan perilaku ketika dihadapkan pada situasi stres - dalam hal ini ditempatkan di lingkungan yang baru - dan ini disebabkan oleh fungsi CRFR1 yang abnormal.

Respon stres abnormal ini sebelum timbulnya gejala dapat menjelaskan mengapa orang yang rentan terhadap stres lebih berisiko terkena Alzheimer.

Pardon dan timnya juga menemukan bahwa mengganggu hormon dari pengikatan pada reseptor CRFR1 menghalangi peningkatan memori yang biasanya dipromosikan dengan berolahraga. Namun, pada tikus dengan Alzheimer, rezim olahraga moderat yang berulang-ulang memulihkan fungsi normal sistem CRF yang memungkinkan efek peningkatan ingatannya.

Hasil ini sejalan dengan gagasan bahwa olahraga teratur adalah cara meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengatasi stres sehari-hari selain menjaga kemampuan mental tetap tajam.

Pengaktifan reseptor otak khusus ini selama latihan meningkatkan kepadatan sinapsis, yang membuat hubungan antara sel-sel saraf, yang kehilangan yang dianggap bertanggung jawab atas hilangnya memori dini yang terlihat pada pasien Alzheimer.


"Ini adalah pertama kalinya para peneliti mampu mengidentifikasi proses otak yang secara langsung bertanggung jawab atas efek menguntungkan dari latihan dalam memperlambat perkembangan karakteristik penurunan memori dini penyakit Alzheimer," kata Pardon.

"Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa gaya hidup sehat yang melibatkan olahraga memperlambat risiko penyakit Alzheimer dan membuka jalan bagi intervensi baru yang menargetkan fungsi CRFR1 yang berubah terkait dengan tahap awal penyakit."

Penelitian Aging (Age UK) dan University of Nottingham mendanai penelitian ini.

Via Futurity.org